Jangan Takut Melangkah, mungkin Kelas Proposal ini Jawaban dari Kegundahanmu selama ini

 


sekolah riset satukata,-

Pada bulan depan, tepatnya 12 Juni 2025, Sekolah Riset Satukata akan menyelenggarakan kelas proposal. Kenapa kelas ini dinamai kelas proposal, Tim Satukata mengatakan sebetulnya agak sulit mencari kata lain karena kata ini sudah menjadi yang paling familiar bagi masyarakat. Kesulitan lainnya adalah kata “proposal” sendiri makin lama dilekati banyak makna. Misalnya, proposal dekat artinya dengan urusan mencari uang untuk tujuan tertentu misalnya pembangunan tempat ibadah, bikin jempatan, pengerasan jalan, pemasangan talud, perayaan Agustusan, perayaan hari besar keagamaan, dan seterusnya. Di sini proposal sudah identik dengan urusan “minta sumbangan”.  

Bahkan sekitar dua puluh tahun belakangan menyusun proposal dan mengajukan proposal menjadi cara menjalankan pembangunan. Di sini proposal sama artinya dengan “menurunkan anggaran”. Menyusun proposal sekaligus cara melaporkannya telah menjadi keahlian tersendiri.  

Tapi kelas ini bukan tentang proposal yang itu. Kelas ini akan membawa anda ke arah yang lain. Secara spesifik kelas proposal ini semacam menyediakan wadah untuk membahas kegundahan-kegundahan para pencari ilmu. Kegundahan yang pertama adalah, bagaimana sih caranya menemukan gagasan atau ide yang menarik untuk dikembangkan. Sudah tentu ada banyak ide di dunia ini, tapi menemukan ide yang menarik, itu hal yang berbeda.  

Kegundahan yang kedua, kalau sudah punya ide lantas bagaimana caranya agar ide itu bisa dikembangkan. Apa yang musti dilakukan untuk membuat sebuah ide menjadi rencana menghasilkan pengetahuan baru.  

Yang ketiga adalah kegundahan yang terkait dengan mendorong pengetahuan baru memiliki dampak nyata. Kesalahan selama ini adalah mengira kalau ide sudah menjadi pengetahuan baru, yang kadang disebut ilmiah itu, ia semacam dengan otomatis menghasilkan dampak. Pada kenyataannya antara pengetahuan baru dan bagaimana membuatnya berdampak merupakan dua hal yang berbeda, dan jaraknya bisa jadi cukup jauh.  

Yang keempat adalah kegundahan yang biasanya dialami oleh para penstudi. Untuk yang terakhir ini umumnya akan berkutat di sekitar, bagaimana menyusun background yang bagus, apakah pertanyaan yang saya rumuskan sudah oke atau belum, apakah yang saya pikirkan ini sudah ditulis oleh orang lain atau belum, kalau sudah apa yang belum mereka lihat.  

Kelima, kegundahan lain yang juga kerap dihadapi terkait dengan bagaimana menjelaskan fenomena yang diteliti. Ini biasanya berhubungan dengan teori yang digunakan. Apakah menggunakan satu teori saja atau perlu menggabungkan beberapa teori, tapi bagaimana menuliskannya, bagaimana menjelaskannya, apakah saya sudah memahami teorinya atau belum, dan seterusnya.   

Selain akan membahas kegundahan-kegundahan tersebut, kelas ini juga sebetulnya merupakan penerapan dari banyak kelas teori yang diadakan Sekolah Riset Satukata. Misalnya anda berencana menggunakan Foucault untuk riset, kelas ini akan menuntun anda menyusun rencana proposalnya. Demikian juga kalau anda menggunakan teori diskursus, critical discourse analysis, gerakan sosial, ekonomi politik, politik ekologi, politik emansipasi, psikoanalisa, gender dan politik, dan lain sebagainya. Sudah tentu, di luar hal-hal tersebut tetap bisa diwadahi.    

Kelas proposal ini juga merupakan pilihan tepat bagi yang ingin mengaplikasikan metodologi tertentu dalam proposal riset, misalnya, bagaimana menulis proposal dengan realisme kritis (critical realism). Bagaimana caranya memilih topik yang realisme kritis, bagaimana merumuskan pertanyaan yang realisme kritis, dan bagaimana mengembangkan kerangka analisis yang juga realisme kritis.  

Bukan hanya realisme kritis, tentu saja, kelas ini juga mewadahi anda yang pendekatan metodologinya berbeda misalnya positivisme, konstruksionisme, atau reflektif (reflexivity). Yang jelas, aspek metodologi ini akan menjadi perhatian yang penting dalam kelas ini. Mengapa demikian karena seringkali terjadi dan banyak yang mengira bahwa ketika peneliti sudah memilih teori, maka urusannya sudah selesai. Hal yang tidak banyak disadari adalah setiap teori sebetulnya memiliki basis asumsi metodologi yang spesifik. Dan ketika aspek ini tidak disadari, seorang peneliti sudah akan mengalami kerancuan pikiran sejak dari menulis latar belakang, merumuskan pertanyaan dan seterusnya.  

Sebagai contoh, ketika seorang peneliti menggunakan konsep kelasnya Karl Marx, lalu ia berusaha mengetes apakah teori kelas itu terbukti di lapangan. Setelah pulang dari lapangan dan mecermati data-data ia datang dengan mengatakan Karl Marx salah karena di masyarakat Indonesia tidak ada kelas. Apa yang bisa dikatakan dari contoh ini adalah, pertama, ia memperlakukan teori kelas Marx dengan cara yang sebetulnya dikritik oleh Marx sendiri. Kedua, cara yang dipakainya terbalik, bukan melihat lapangan lalu menguji teori kelas, tapi ia harusnya masuk dulu ke dalam teori kelas kemudian menggunakannya untuk melihat dunia.  

Ketiga, kerancuan ini terjadi karena teori kelas atau Karl Marx berdiri di satu metodologi, dan si peneliti mengambil posisi di metodologi yang lain, jelas tidak ketemu. Tapi apakah penelitiannya jadi salah? Penelitiannya tetap oke sejauh kita melihatnya dari posisi metodologi si peneliti yang positivistik. Kalau dilihat dari posisi metodologi yang menjadi basis asumsi teori kelas Karl Marx, penelitian seperti itu bisa dibilang ngawur.       

Kelas proposal ini akan diselenggarakan lebih panjang waktunya dibandingkan dengan kelas-kelas Sekolah Riset Satukata biasanya. Dibuat lebih panjang karena kelas ini memberi ruang yang lebih lama bagi peserta untuk menerapkan teori. Selain itu, kelas ini dibuat selang-seling antara luring dan daring untuk secara bertahap dapat mengikuti perkembangan penulisan peserta hingga akhir, hingga naskah proposalnya betul-betul siap. Tentu saja penyelenggara sudah menyiapkan mode hybrid untuk memberi kesempatan bagi yang tak bisa hadir secara luring. 

Untuk dapat melihat lebih detail apa saja yang akan dipelajari, anda bisa mengunjungi link berikut ini: https://www.instagram.com/reel/DKBfVarz1H1/?igsh=MXNjdnRiNWRwYTFjOQ== . Di dalam link tersebut anda akan mendapat informasi lebing lengkap tentang waktu, syarat, kurikulum, dan kontak admin (Jeng Sri) yang akan dengan telaten merespon pertanyaan para peminat hingga memandu bagaimana cara mendaftar.  

Semoga kelas ini menjawab kegundahan anda, memberi manfaat yang besar untuk kemajuan studi anda, dan membuat anda lebih punya kepercayaan diri yang kuat. Jangan takut melangkah. [ATI]


Komentar

Postingan Populer