Postingan

Featured Post

Matriculation Class: Tatakala Ekonomi Politik Marxis

Gambar
 

Matriculation Class: Ekonomi Politik Marxis

Gambar
  sekolah riset satukata Kelas yang ditunggu-tunggu "Ekonomi Politik Marxis"  akan berlangsung pada 23 Januari s/d 3 Maret 2025. Ayo segera amankan kursi.  Daftar klik link berikut: https://forms.gle/GJMmnaBrhKyYMqe26 Info lebih lanjut hubungi Jenk Sri ya

Ekonomi Politik, Kelas Pertama Satukata di Tahun 2025, Intip Apa Saja Isinya

Gambar
  sekolah riset satukata,- “Tidak benar-benar baru sebetulnya, ide kelas ini sudah muncul sejak lama, cuma baru bisa diselenggarakan sekarang”, begitu pernyataan pengelola Sekolah Riset Satukata saat ditanya soal kelas yang akan diselenggarakan pada Januari 2025 ini. Kelas ini rencananya akan dihelat mulai 23 Januari sampai dengan 3 Maret 2025. Kelas dalam mode daring ini dirancang dalam 12 kali pertemuan yang setara dengan 3 satuan kredit semester. Ada sekitar enam minggu yang diperlukan sampai kelas berakhir. Setiap minggu ada dua kali pertemuan, hari Senin dan Kamis pukul 19.00 – 21.00 WIB. Tapi ada yang berbeda dari kelas ini dibanding dengan kelas lainnya. Dalam poster yang disebar, di situ disebutkan ‘matriculation class’. Pengelola sekolah mengatakan bahwa ada alasan khusus mengapa kelas kali ini disebut kelas matrikulasi. “Jadi, sepanjang kelas yang sudah terselenggara sampai sejauh ini, ekonomi politik atau Marxisme sering sekali disebut tapi dalam kepentingan yang b...

Nasionalisme Es Teh: Pak Sonhaji, Gus Miftah dan Ben Anderson

Gambar
  sekolah riset satukata,- Pada bulan Desember 2024, di sebuah acara pengajian, ada seorang laki-laki, yang menjual es teh dengan cara diasong. Dagangannya itu ia taruh di sebuah nampan persegi empat, lalu diletakkannya di atas kepala. Laki-laki itu bernama Sonhaji. Sampai di tengah pengajian yang diisi oleh pria yang biasa dipanggil Gus Miftah itu, dagangannya belum banyak laku. Sambil berjalan menyibak kerumunan j e maah pengajian malam itu, Sonhaji terus menawarkan es tehnya. Tiba-tiba, Miftah, yang saat itu mengisi acara, meneriakinya dari atas podium, “ es tehmu belum laku?!, ya sana dijual, goblok! ”. Pernyataan itu diikuti gelak tawa beberapa orang yang duduk di sisi kanan dan kirinya. Mereka kelihatan seperti menikmati kelakar itu.   Kita tahu apa yang terjadi setelah potongan videonya tersebar luas, publik bereaksi, kemarahan netizen tak terbendung lagi, Miftah dihujat, dan Sonhaji jadi sasaran simpati. Sebagian berpandangan Miftah melakukan “penghinaan” kepada orang ...

Matematika dan Algoritma: Inefisiensi Demokrasi atau Inequality Demokrasi?

Gambar
  sekolah riset satukata,- Baru-baru ini sedang ramai perbincangan tentang demokrasi kita yang katanya tidak efisien, boros dan berbiaya mahal. Lalu ada pemikiran untuk mengembalikan cara pemilihan yang lebih efisien, sehingga kepala daerah, dan presiden nantinya kembali dipilih oleh parlemen, persis seperti Indonesia di masa dulu. Perlu digarisbawahi bahwa ini bukan ide baru, apalagi ide yang orisinal. Pikiran itu sudah muncul sejak kita menerapkan demokrasi elektoral langsung. Bahkan, nanti kita lihat, pikiran itu sebetulnya mereproduksi sesuatu yang lebih lama lagi dalam melihat (politik) Indonesia. Mereka yang berdebat tentang demokrasi inefisien itu terbelah dua antara yang setuju dan yang tidak setuju dan masing-masing membangun argumennya sendiri-sendiri. Tapi kita coba tidak masuk ke dalam dua kubu yang saling menolak itu. Untuk itu yang perlu kita lakukan adalah mencoba melihatnya dari sisi lain, yang mudah-mudahan dengan cara ini kita terbantu melihat gambar besarnya, da...

Negara sebagai Propertinya, dan Kenapa Kita Masih di Situ-Situ Saja?

Gambar
  sekolah riset satukata,- Hal yang menggembirakan, dari baik perhelatan pemilukada serentak maupun pilpres dan pileg tahun 2024, adalah begitu besarnya animo dan antusisme warga untuk turut berkontestasi elektoral. Meskipun tak menutup mata adanya apatisme yang menguat di beberapa daerah, di mana yang menang justru kotak kosong, atau angka golput yang tinggi. Selain merupakan capaian yang membanggakan karena semua berjalan aman dan damai, kita juga menyaksikan keinginan masyarakat untuk menjadi bagian dari negara masih cukup besar. Menarik untuk menelisik lebih jauh femonena itu. Kita mulai dengan mengajukan pertanyaan, kenapa animo warga untuk masuk ke negara (masih) begitu besar? Boleh-boleh saja untuk mengatakan bahwa ini adalah pertanda dari tingginya kesadaran politik masyarakat. Juga sah untuk berpendapat bahwa itu merupakan indikasi dari keberhasilan partai politik dalam menjalankan fungsinya sebagai pengisi jabatan publik. Juga tidak keliru kalau misalnya melihat f...