Apa yang harus kita lakukan kalau tiba-tiba otak macet saat menulis?
Menulis adalah pekerjaan yang mengasyikkan bagi sebagian orang. Bahkan bagi orang-orang tertentu menulis bukan lagi sebuah pekerjaan, ia sudah menjadi kebutuhan, atau kadang malah lebih tepat disebut pengobatan.
Namun siapapun, baik pemula maupun yang sudah mahir, pernah
mengalami saat-saat buntu dalam menulis. Ide-ide lenyap begitu saja. Kata-kata
tak satupun keluar dari kepala. Rasanya seperti orang yang kehilangan rasa.
Setiap orang pasti punya cara sendiri-sendiri dalam
menghadapi situasi itu. Tapi tidak ada salahnya anda mencoba saran-saran
berikut ini.
Pertama, ide itu
seperti air. Yang terpenting dari air adalah menjaganya tetap mengalir. Jadi
saat alirannya mandeg cobalah untuk mengecek salurannya.
Kedua, ide yang hilang itu kadang sedang menyampaikan signal
bahwa anda harus meninggalkannya dulu dalam beberapa waktu. Jadi, saat itu
terjadi lakukan hal-hal lain yang mungkin tak ada hubungannya dengan ide itu.
Anda bisa berenang, mengunjungi dan mengobrol dengan teman, pergi ke tempat
mancing, dan sebagainya.
Ketiga, ini terdengar agak ekstrim tapi kadang berhasil. Lupakan
sama sekali ide itu dan anggap anda tak pernah memikirkannya. Lakukan
kegiatan-kegiatan lain. Dengan cara yang entah bagaimana biasanya ia akan
muncul kembali.
Keempat, orang-orang mengatakan bahwa ide tidak pernah
berdiri sendiri. Ia tidak muncul dari kekosongan. Jadi ketika anda mengalami
kemacetan yang terjadi adalah rangkaian dari ide itu ada yang terlepas sehingga
jembatan ingatannya terputus. Untuk ini ada baiknya anda mengingat kembali atau
mengulang dengan mengurutkan lagi apa yang sudah anda tulis.
Kelima, para ahli neurosains mengatakan bahwa otak kita
punya batas mengingat. Ketika sebuah ide hilang dari pikiran itu berarti
mekanisme alamiah dalam otak kita sedang bekerja. Jadi hal itu wajar saja.
Tidak perlu panik. Biarkan saja sampai otak kembali ke keadaan yang lebih siap.
Keenam, sementara ahli dulunya melihat bahwa ide itu terkait
dengan soal pikiran, dengan sesuatu yang ada dalam sistem kerja otak.
Kepercayaan ini sangat berpengaruh hingga mengilhami ditemukannya komputer yang
pada mulanya meniru cara kerja otak manusia. Tetapi anda boleh percaya atau
tidak ide selalu membawa emosi. Maksudnya ide punya kedekatan yang sangat kuat
dengan emosi. Bahkan, dalam tradisi psikoanalisis, antara pikiran dan emosi tak
bisa dibedakan. Maksudnya, ketika orang berpikir, sebetulnya yang sedang
berpikir adalah emosinya. Kalau ide macet bisa jadi yang sedang tergangunggu
emosinya. Karena itu anda disarankan untuk berhenti dan melakukan kegiatan lain
yang bisa menstabilkannya kembali.
Ketujuh, menulis dan membaca itu seperti dua sisi dari satu
koin yang sama. Hubungannya seperti makanan dan nutrisi dalam tubuh kita.
Artinya kalau ada sesuatu yang bermasalah dalam tubuh bisa jadi nutrisi yang
kurang, dan nutrisi ini sangat tergantung pada makanan. Ketika ide dalam
menulis tiba-tiba hilang bisa jadi itu terkait dengan bacaan yang harus
ditambah.
Dengan menandai tujuh hal tersebut semoga bisa membantu anda mengatasi macet pikiran saat sedang menulis. Selamat mencoba. (ATI)
Komentar
Posting Komentar