Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Matematika dan Algoritma: Inefisiensi Demokrasi atau Inequality Demokrasi?

Gambar
  sekolah riset satukata,- Baru-baru ini sedang ramai perbincangan tentang demokrasi kita yang katanya tidak efisien, boros dan berbiaya mahal. Lalu ada pemikiran untuk mengembalikan cara pemilihan yang lebih efisien, sehingga kepala daerah, dan presiden nantinya kembali dipilih oleh parlemen, persis seperti Indonesia di masa dulu. Perlu digarisbawahi bahwa ini bukan ide baru, apalagi ide yang orisinal. Pikiran itu sudah muncul sejak kita menerapkan demokrasi elektoral langsung. Bahkan, nanti kita lihat, pikiran itu sebetulnya mereproduksi sesuatu yang lebih lama lagi dalam melihat (politik) Indonesia. Mereka yang berdebat tentang demokrasi inefisien itu terbelah dua antara yang setuju dan yang tidak setuju dan masing-masing membangun argumennya sendiri-sendiri. Tapi kita coba tidak masuk ke dalam dua kubu yang saling menolak itu. Untuk itu yang perlu kita lakukan adalah mencoba melihatnya dari sisi lain, yang mudah-mudahan dengan cara ini kita terbantu melihat gambar besarnya, da...

Negara sebagai Propertinya, dan Kenapa Kita Masih di Situ-Situ Saja?

Gambar
  sekolah riset satukata,- Hal yang menggembirakan, dari baik perhelatan pemilukada serentak maupun pilpres dan pileg tahun 2024, adalah begitu besarnya animo dan antusisme warga untuk turut berkontestasi elektoral. Meskipun tak menutup mata adanya apatisme yang menguat di beberapa daerah, di mana yang menang justru kotak kosong, atau angka golput yang tinggi. Selain merupakan capaian yang membanggakan karena semua berjalan aman dan damai, kita juga menyaksikan keinginan masyarakat untuk menjadi bagian dari negara masih cukup besar. Menarik untuk menelisik lebih jauh femonena itu. Kita mulai dengan mengajukan pertanyaan, kenapa animo warga untuk masuk ke negara (masih) begitu besar? Boleh-boleh saja untuk mengatakan bahwa ini adalah pertanda dari tingginya kesadaran politik masyarakat. Juga sah untuk berpendapat bahwa itu merupakan indikasi dari keberhasilan partai politik dalam menjalankan fungsinya sebagai pengisi jabatan publik. Juga tidak keliru kalau misalnya melihat f...

Modernisasi, Elitisasi dan Society: Politik Indonesia yang Mana?

Gambar
    sekolah riset satukata,- Satukata menghelat kelas baru mulai pertengahan November dan rencananya akan berakhir pada minggu terakhir Desember 2024. Dikatakan “kelas baru” karena sepanjang perjalanan Sekolah Riset Satukata, baru kali ini kelas tentang politik Indonesia diselenggarakan. Kelas ini adalah kelas yang ke 37 dari seluru h serial kelas yang pernah ada sejak 2020, dan merupakan kelas ke 10 yang diadakan sepanjang tahun 2024. Para peminat dari alumni kelas-kelas sebelumnya juga calon-calon peserta baru sudah mulai antusias meramaikan media sosial Sekolah Riset Satukata.   Pengelola sekolah menyebutkan bahwa ide tentang kelas ini bukan datang baru-baru ini saja. Sebenarnya gagasan untuk menyusun seri khusus tentang politik Indonesia sudah muncul ketika Satukata mulai banyak mengembangkan kajian-kajian kritis tentang politik, lalu ada semacam ide untuk mendiskusikan bagaimana kalau kita ingin tahu lebih jauh tentang politik Indonesia. Mengapa kelas ini pe...

Kenapa (menjadi) Elit itu Penting dalam Politik Indonesia?

Gambar
  sekolah riset satukata,- Fenomena Bahlil Lahadalia yang memperoleh gelar doktor dari kampus ternama di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyedot banyak perhatian publik. Ada yang menganggapnya sebagai pencapaian studi paling brilian karena berhasil menyelesaikan sekolah jenjang doktoral dalam waktu yang terhitung sangat cepat. Sebagian yang lain memperhatikan sesuatu yang menciderai kewibawaan akademik. Lalu menduga-duga ada “main mata” antara pihak yang memberikan gelar dengan yang menerima gelar. Yang lainnya lagi seperti melihat hal itu sebagai sesuatu yang sebenarnya bikin kesal tetapi tak bisa berbuat banyak lalu sampai pada sikap “memang begitulah kelakuan pejabat (elit) Indonesia”. Bahlil hanya salah satu dari sekian banyak pendahulunya, hanya saja mungkin dia sedang tidak beruntung, akhirnya jadi sasaran kritik banyak orang. Kita tidak akan membahas soal apakah gelarnya sah atau tidak di sini. Yang coba kita lakukan adalah coba meletakkan fenomena itu sebagai pint...