Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Polemik Riset dan Tantangan Kemanusiaan

Gambar
"Bagi saya, ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia dipergunakan untuk mengabdi kepada praktek hidup manusia, atau prakteknya bangsa, atau praktek hidupnya dunia kemanusiaan." Soerkarno  Sekolah Riset ,- 70 tahun yang lalu, Soekarno sudah mewanti – wanti bahwa ilmu pengetahuan harus berorientasi pada hajat hidup orang banyak. Ilmu pengetahuan tak boleh dimonopoli untuk kepentingan parsial golongan tertentu guna menjadi alat legitimasi melakukan tindakan yang tidak manusiawi. Pesan Soekarno tersebut disampaikan dalam penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada 19 September 1951.    Polemik terkait dunia riset hingga saat ini terus bergulir dan posisinya kian menghawatirkan karena program riset yang disponsori Negara dinilai lebih berbelit – belit ke dalam urusan administrasi. Yangmana periset/peneliti harus rigit membuat laporan alokasi anggaran. Hal ini jugalah yang membuat Sharlini selaku pendiri Nusantics trauma terkait du

Fantasy dalam Histeria

Gambar
Berjalannya fikiran atau otak manusia tidak bisa dilepaskan dengan proses fantasi. Fantasi merupakan suatu khayalan yang bersifat angan-angan atau pengandaian yang sudah ada atau belum tentu ada dan atau belum pasti kejadiannya. Seperti pembahasan sebelumnya bahwa manusia mempunyai gudang penyimpanan ketidaksadaran. Dalam hal ini fantasi merupakan salah satu aktifitas yang bisa masuk ke dalam memori ketidaksadaran.  Dalam hal ini pemateri menconthkan tentang fungsi dari agama. Agama mempunyai seperangkat ajaran tentang pelarangan melakukan hal-hal tertentu, kemudian melalui ajaran tentang larangan dalam agama orang tua kemudian memerintahkan anak-anaknya untuk tidak melakukan hal-hal tersebut. Hal ini memperlihatkan satu fantasi tertentu dimana seseorang tidak melakukan suatu hal yang dilarang agama karena fantasia tau bayangan-bayangan tentang akibat yang akan terjadi seperti mendapatkan dosa, dan sebagainya.  Fantasi juga bisa menjadi penyebab terjadinya hysteria. Fantasi atau anga